Penanggulangan HIV/AIDS dan Kesehatan Remaja
I. Latar Belakang
Generasi
muda atau remaja merupakan kelompok sosial yang amat menentukan masa
depan sebuah bangsa. Mereka hidup dalam masa-masa yang penuh tantangan,
rintangan, dan godaan. Selain potensial, perlu diingat bahwa mereka
juga sedang memulai masa pubertas dan mulai memiliki kecenderungan
untuk menentukan sikap sendiri bagi perilaku kehidupannya. Oleh karena
itu mereka perlu diberikan arahan dan bimbingan yang jelas agar mampu
menentukan pilihan-pilihan yang tepat dan positif bagi perkembangan
diri dan pembentukan pribadinya. Jika tidak, maka berbagai kemungkinan
negatif bisa saja terjadi dan menimpa mereka.
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengemukakan bahwa kemampuan efektif seseorang
untuk menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan
sehari-hari mempunyai peranan penting untuk meningkatkan kualitas
kehidupan seseorang. Pengetahuan mengenai Kesehatan Reproduksi, IMS,
HIV/AIDS, NAPZA, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Gizi Remaja
merupakan salah satu hal yang dipandang sangat relevan bagi peningkatan
kesehatan dan kualitas kesejahteraan remaja.
Ada
beberapa alasan mengapa Kesehatan Reproduksi, IMS, HIV/AIDS, NAPZA,
Pola Hidup Bersih dan Sehat, serta Gizi Remaja merupakan pengetahuan dan
ketrampilan yang harus diberikan kepada siswa yang duduk ditingkat
MTs/SMP:
1. sebagian
besar remaja menghabiskan waktu mereka disekolah untuk menimba
pengetahuan dan ketrampilan, sehingga sekolah mempunyai peran sebagai
sumber informasi penting bagi remaja untuk memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan;
2.
perkembangan organ reproduksi dan fungsinya pada kebanyakan remaja,
dimulai pada masa pubertas atau ketika anak memasuki bangku sekolah
pertama
3. perkembangan
informasi dan teknologi yang sedemikian pesat dan sukar diantisipasi,
memudahkan remaja memperoleh informasi yang mungkin malah menyesatkan
dan mengarahkan perilaku mereka kepada tindakan yang beresiko dan tidak
bertanggung jawab;
4.
pada masa pubertas (remaja) membutuhkan banyak nutrisi untuk menunjang
pertumbuhannya dan seringkali kebutuhan nutrisi tersebut tidak dipenuhi
sehingga banyak remaja mengalami kekurangan nutrisi, diantaranya yang
paling banyak adalah anemia, kecacingan, kekurangan energi protein
(KEP) dan kekurangan energi kronis (KEK) yang nantinya akan
mempengaruhi prestasi belajar;
5.
adanya masalah/kasus yang lagi marak terjadi dilingkungan dan keluarga
siswa yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan seperti flu burung,
demam berdarah (DBD), TBC, dan chikumunya;
6.
adanya keadaan sosial-ekonomi siswa yang sebagian besar orang tuanya
bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia yang diluar negeri (TKI),
sehingga siswa kurang mendapat perhatian dari orang tuanya terutama
masalah kesehatan dan gizi.
II. Tujuan dan Target
Secara umum tujuan diadakannya kegiatan penanggulangan HIV/AIDS dan Kesehatan Remaja adalah:
1.
mensosialisasikan informasi HIV/AIDS kepada para siswa, karena kasus
HIV/AIDS dimasyarakat selalu mengalami kenaikkan setiap tahun;
2. melakukan pencegahan lebih dini akibat dari virus HIV/AIDS;
3. membantu program pemerintah dalam hal mengurangi angka kematian yang terjadi pada ibu dan anak
Kegiatan
studi club penanggulangan HIV/AIDS dan Kesehatan Remaja yang
dikembangkan dan dilaksanakan oleh madrasah dengan tujuan khusus,
sebagai berikut :
1.
memberikan kesadaran terhadap masyarakat terutama remaja tentang bahaya
dan pencegahan dari HIV/AIDS yang perkembangan sangat cepat dari tahun
ke tahun;
2. memberikan kesadaran para remaja tentang bahaya dan kerusakan fisik, mental, dan jiwa yang diakibatkan oleh NAPZA;
3. mengajak seluruh siswa untuk meningkatkan kesehatan reproduksi dan gizi remaja;
4.
menunjukkan citra bahwa madrasah/sekolah marupakan tempat belajar dan
pendidikan yang mencetak kader-kader penerus bangsa dan handal dan
sehat secara mental dan spiritual;
5.
memberikan informasi mengenai penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan atau diluar nikah seperti:
IMS, HIV/AIDS;
6. memberikan penjelasan mengenai hak dan kewajiban anak sehingga ia dapat memahami dirinya dengan baik;
7.
memberikan informasi mengenai masalah-masalah yang sedang mencuat
dimasyarakat seperti : DBD, flu burung, chikumunya, trafiking, pemanasan
global, dan sebagainya;
8. memberikan pengetahuan tentang pola hidup bersih dan sehat sehingga siswa dapat memahami arti hidup sehat; dan
9. memberikan pengetahuan tentang kesehatan dan gizi remaja untuk menyiapkan remaja yang sehat.
III. Bentuk Kegiatan, Materi dan Pelaksanaannya
Program kegiatan diatas dilakukan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut :
a. pendidikan sebaya;
b.
pembuatan media-media pembelajaran dalam memberikan informasi kepada
teman sebaya seperti : ular tangga, kartu jodoh, pazel, simulasi, gambar
jodoh, memancing, kartu tanya dan jawab, kartu tempel pada gambar.
c. Pembuatan alat evaluasi pretes dan postes
d. kegiatan sarasehan walisiswa dan tokoh-tokoh masyarakat ditingkat kecamatan;
e. reoreintasi/rewiew kegiatan di kecamatan dan kabupaten;
f.
sosialisasi lintas sektoral yang bekerjasama dengan pihak puskesmas,
Polsek dan Kecamatan untuk memberikan informasi kepada siswa SMP/MTs dan
SMA/MA;
g. pembuatan media-media informasi seperti mading sekolah, mading kelas, gambar atau poster;
h. membuat media pembelajaran (Vidio tentang pendidik sebaya);
i. mengadakan studi banding lintas kabupaten ;
Adapun Materi dalam kegiatan studi club penanggulangan HIV/AIDS dan kesehatan remaja antara lain :
A. Materi HIV/AIDS meliputi :
• HIV/AIDS
• IMS
• Narkoba
• LSE (Life Skiil Education)
• Tumbuh Kembang Remaja dan Alat Reproduksi
• Daya Kreasi
B. Materi Kesehatan Remaja meliputi :
• Anemia dan Tes Hb
• Gizi Seimbang, Pengukuran LILA, KEK (Kekurangan Energi Kronis), KEP (Kekurangan Energi Protein), dan Pengukuran Tekanan Darah
• Siklus Menstruasi dan Proses Kehamilan
• KMS (Kartu Menuju Sehat), seperti pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan, dan IMT (Indeks Masa Tumbuh)
• Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
• Kecacingan
C. Materi yang sedang berkembang dan mencuat kalangan masyrakat seperti :
• TBC
• Flu Burung
• DBD
• Chikumunya
• Trafiking
• Hak Anak
• Pemanasan Global
Sedangkan
pelaksanaan kegiatan studi club penanggulangan HIV/AIDS dan Kesehatan
Remaja masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan setiap hari
Sabtu. Kegiatan ini sudah dimulai sejak tahun 2005 dengan model
kegiatan pendidikan sebaya. Model pendidik sebaya ini dilakukan dengan
membentuk pear group yang terdiri dari 5-8 siswa dengan dipandu
satu/dua pear educater (PE). Pear educater yang dibentuk dengan pola
berjenjang yaitu peer educater (PE) dari kelas IX membimbing siswa yang
ada dikelas VIII dan VII, dengan didampingi fasilitator yang telah
ditunjuk dari pihak madrasah dan sudah mendapat pelatihan sebagai
fasilitator dari Dinas Kesehatan Kabupaten.
Selama tahun 2005 sampai sekarang, kita telah mempunyai PE dan PG sebagai berikut :
Tahun 2005/2006 mempunyai 5 PE dan 5 PG
Tahun 2006/2007 mempunyai 7 PE dan 7 PG
Tahun 2007/2008 mempunyai 11 PE dan 11 PG
Tahun 2008/2009 mempunyai 18 PE dan 18 PG
Tahun 2009/2010 mempunyai 24 PE yang akif di kelas
IV. Peserta dan Stuktur Organisasi
Struktur Organisasi :
Penanggungjawab : Kepala Madrasah
Fasilitator :
1. Sri Utami, S.Pd, M.Pd.I : Guru IPA dan PKM Kesiswaan
2. Dra. Yekti Hasanah : Guru Biologi dan Koordinator UKS
3. Drs. Sugito : Guru IPS dan Koordinator PMR
4. Dra. Wasiyah : Guru BP
5. Sunardi, S.Pd : Guru PKn
Peserta
: adalah siswa-siswi MTs Negeri Bandung XI, VIII dan VII dengan jumlah
selalu pertambah setiap tahunnya, untuk tahun pelajaran 2008/2009 MTs
Negeri Bandung sudah mempunyai 18 PE yang mampu memberikan informasi
masalah HIV/AIDS dan Kesehatan Remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar